Di Lumajang Ada Salah Satu Pura Tertua di Asia Tenggara

Wisata ke Mandhara Giri Semeru Agung

Kamera Digital - Kehidupan dari masyarakat agama Hindu, mungkin selama ini lebih familiar dilihat dan dirasakan di Pulau Dewata Bali.

Namun jangan salah, kota Malang yang masyarakatnya didominasi oleh suku etnis Jawa juga lekat dengan budaya agama Hindu.

Salah satu contohnya bisa dilihat dengan salah satu pura yang tertua di Asia Tenggara. Yup, satu dari tiga pura tertua di benua Asia Tenggara ternyata ada di Malang, yakni pura Mandara Giri Semeru Agung yang terletak di kaki gunung Semeru, tepatnya di jalan Serma Dohir, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Disebutkan dalam siaran media yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dalam kunjungan ke Malang, dalam Tantu Panggelaran dikisahkan lokasi kaki gunung Semeru ini diumpamakan dengan mite alias kisah yang dianggap suci pemindahan puncak Gunung Mahameru dari India ke Pulau Jawa, yang di mana kisah ini berkaitan dengan sejarah nama Gunung Semeru itu sendiri sebagai gunung tertinggi di pulau Jawa.


pura mandara giri agung

Soal akomodasi, akses menuju pura ini menurut informasi dari pantauan tim Okezone, jalanan yang ada sudah cukup baik. Bahkan mampu mengakomodir rombongan wisatawan yang memakai puluhan kendaraan bis dari Pulau Bali, yang datang ke pura untuk melakukan peribadatan.

Disebutkan lebih lanjut, pura ini selalu ramai oleh pengunjung selain saat setiap hari besar agama Hindu, juga ketika akhir pekan maupun pada hari libur yang ingin melakukan wisata religi. Seperti yang dituturkan Astono, selaku staf humas dari pura Mandhara Giri Semeru Agung.

"Oh ya, wisatawan religi banyak yang datang dari mana-mana. Dari pulau Bali, terus Jogja, juga Malang ya, mereka itu khususnya umat Hindu namun biasanya di hari libur pun banyak juga yang datang dari kalangan orang umum," ungkap Astono kala ditemui tim Okezone.


Pura Mandara Giri Agung

Selain wisatawan domestik, Astono menyebutkan bahwa pura ini juga menjadi salah satu destinasi wisata dari wisatawan mancanegara.

"Wisatawan luar negeri juga banyak, ada yang dari Australia, Swiss, Jerman, bahkan China juga banyak. Mereka biasanya datang dari Bali lalu rutenya sebelum naik ke puncak B29, datang ke pura ini dulu. Nah nanti pas turunnya baru lanjut lihat danau Ranu Pane, biasanya sih jalur destinasinya begitu," tandasnya sembari tersenyum.

Astono menambahkan, walau selama ini pemerintah daerah sudah menunjukkan dukungan yang cukup baik terhadap kemajuan pura. Namun, ia sebagai pihak pura mengharapkan bahwasanya pemda bisa memberikan dukungan yang lebih lagi untuk pengembangan sarana dan pra-sarana di pura.

"Dukungan pemda selama ini bagus kok, tiap upacara besar itu bapak Bupati dan pejabat lainnya kerap hadir. Tapi harapan kami, dari segi finansial agar terus bisa berkesinambungan karena pura ini kan juga bagian dari ikon khas Lumajang," tutupnya.

Nah, jika Anda berkesempatan berkunjung ke kota Malang tepatnya ke daerah Lumajang. Rasanya tidak rugi jika menyempatkan waktu untuk singgah sejenak di pura yang menjadi tempat beribadah umat agama Hindu dari dalam dan luar kota, yang juga merupakan jadi salah satu destinasi wisata khas Lumajang satu ini.

Previous
Next Post »